Jumat, 06 November 2015

ANALISA BUKU SUPARLAN DAN JUJUN (FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN)


1.                  Apa makna puisi pembuka dari kata pengantar penerbit di halaman 5, jika    dilihat dari     keinginan penulis dalam menyusun buku ini, di mana ilmu   pengetahuan menimbulkan anomali kehidupan masyarakat manusia dewasa ini   sehingga yang berkembang adalah ego oportunis materialis.
Jwb :   
 Dikala ilmu membawa kehancuran,
 Apa gunanya kita berpengetahuan
 Dikala ilmu tidak membawa perubahan,  
 Percuma saja kita hidup meniti jalan Sebuah jalan merenda kekalutan,
            Merajut kengerian (merenda-rajut oase kearifan, 2003)
Maknanya Guna dengan berpengetahuan adalah untuk membawa perubahan. Jika ilmu tidak membawa perubahan percuma saja kita merajut jalan dengan membuat kekacauan dan membuat bayangan masa depan menjadi kengerian yang tidak bisa terbayangkan

2.      Ilmuan atau cerdik cendekia perlu menaruh perhatian pada aspek etika ilmu pengetahuan untuk memberdayakan filosofi keilmuan, sikap ilmiah dan perilaku bertanggungjawab dalam pengamalannya sesuai dengan tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri (halaman 13). Jelaskan mengapa penulis mengambil kesimpulan dari pengantar seperti itu.
Jwb :   
Maksudnya adalah ilmu pengetahuan itu akan membawa nilai positif jika di bawa dan di kendalikan oleh orang  – orang yang bertanggung jawab dengan hati yang baik dan akan tidak akan membahayakan kelansungan exsistensi dimana tidak mengedepankan materialistis. Jika dengan mengedepankan materialistis maka ilmu pengetahuan tersebut akan membawa nilai negatif.

3.      Apa hubungan pepatah Jawa “kebo nyusu gudel” dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, mulai dari filosofis, teoretis, dan praktis teknologis. Apa fenomena yang terjadi sehingga terjadi keterbalikan nilai itu, dan bagaimana seharusnya, berikan dengan  beberapa contoh
Jwb :   
Ungkapan tersebut menunjukkan arti bahwa dalam perkembangan kehidupan manusia dewasa ini, ibu atau orang tua terpaksa harus mengikuti kecenderungan gerak langkah anak-anaknya.Pasalnya,sebagai orang tua atau ibu wajib melahirkan,membesarkan an mendidik anak-anaknya,untuk kemudian berusaha melepas dan mengakui otonomi mereka sebagai manusia yang bebas menentukan masa depan mereka masing-masing.Sebaliknya ketika anak-anak sudah mampu berotonomi mereka harus bertanggung jawab kepada orang tua yang sudah mulai lemah dan ketinggalan zaman.Hal ini sesuai dengan hukum alam dan adalah ajar dalam dunia pendidikan dan kebudayaan.
Pepatah jawa yang artinya orang tua yang minta diajari oleh orang yang lebih muda. Yang artinya yang muda lebih pintar daripada yang tua. Secara filosofi Jaman dahulu mungkin orang akan malu dan tersinggung jika disebut seperti itu. Jaman dahulu dimana tingkat ilmu yang masih merata. Ilmu yang dipelajari juga tidak terlalu banyak. Barangkali di desa hanya tentang ilmu bertani,  beternak atau berladang. Jika ilmu tidak berubah dalam waktu yang lama pasti yang lebih tua akan lebih pintar dan menguasai karena pengalaman.Ketika jaman berubah, ilmu semakin banyak, perubahan ilmu juga semakin cepat. Kebo nyusu gudel akan lebih banyak terjadi. Dan bukan lagi merupakan sesuatu yang tabu. Secara teori hakekatnya ini sangat salah karena pada dasarnya orang yang lebih tua  pasti akan lebih banyak mempelajari suatu ilmu berdasarkan pengalaman. Karena anggapan ini seseorang yang lebih muda harus belajar dari yang lebih tua.
Pada terapannya dalam praktis teknologis sangat baik dimana akan lebih mudah  belajar dari orang yang sudah mengerti dari pada harus belajar dari buku atau dengan teknologi yang ada untuk menambah pengalaman. Filsafat adalah induk segala macam ilmu. Jadi tidak boleh terjadi ilmu yang mengikuti filsafat. Contohnya orang tua kita tidak tahu tentang komputer.karena pada zaman mereka komputer adalah barang yang sangat berharga dan bisa di bilang langka.
Dan kita mengajari beliau.kemudian komputer-komputer semakin canggih. Kita belum tentu  bisa mengikuti. Suatu saat kita bisa minta diajari oleh anak kita. Jika ini semua dikaitkan dengan ilmu pengetahuan maka ilmu pengetahuan adalah sebagai anak dan manusia disini sebagai induknya. Artinya manusia adalah penemu ilmu pengetahuan dan harus dirawat dan digunakan sebagaimana mestinya. Dalam artian jangan sampai manusia diatur dan dikendalikan oleh ilmu pengetahuan itu sendiri.contohnya dewasa ini orang sering seperti bodoh karena tidak adanya jaringan internet dimana dia berada. Padahal selain internet masih banyak media lagi yang masih bisa membantunya.
Disinilah arti dari “kebo nyusu gudel”. Internet adalah  penemuan manusia dan manusia jugalah yang di ajari olehnya sekarang. Tetapi dalam dunia pendidikan seharusnya hal ini tidak boleh terjadi karena  berdasarkan kompetensi dan tugas guru. Dimana guru harus selalu mengembang kan diri dan harus terus menggali kompetensi yang sudah dia miliki. Dimana guru gharus di ajari oleh muritnya untuk menjelaskan tentang teori-teori dasar yang seharunya guru harus sangat mengetahi lebih dalam tentang teori-teori dasar yang menjadi  bidangnya dalam mengajar
 
4.      Apa dan mengapa terjadi pergeseran perilaku hidup manusia dari derajat yang bersifat kualitatif spiritual menjadi kuantitatif materialistik. Apa akibatnya dalam            tatanan kehidupan manusia?
Jwb :   
Pergeseran perilaku manusia dari derajat yang bersifat tingkat kebaikan pengetahuan agama yang dianut manusia (kualitatif spiritual) menjadi ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia beerdasarkan jumlah materi (kuantitatif materialistic) dapat disebabkan oleh beberapa hal dimana point besarnya adalah pandangan dalam menyikapi dan memberdayakan teknologi yang semakin maju. Dimana kemajuan teknologi digunakan untuk menemukan dan membuat sumber daya alam secara monopolistik untuk SDA tersebut dengan konsekuensi jika tidak dibenahi maka akan semakin meresahkan ketersediaan untuk kelansungan hidup. ini akan membawa manusia pada persaingan dalam hal yang berupa sandang, pangan dan papan. Pada akhirnya kemajuan teknologi mengubah pengetahuan kualitatif spritual menjadi  pikiran praktis.
Akibatnya Kehidupan manusia semakin kacau menurut kajian filosofis (menurut Suparlan) karena kemajuan teknologi membuat kehidupan manusia semakin tidak teratur terjadi perubahan pandangan hidup, sikap, dan perilaku hidup menjadi  positivisme materialistik. Manusia memperdayakan kemajuan teknologi untuk mereproduksi beraneka ragam jenis dan bentuk makanan, minuman, pakaian,  perumahan, dan peralatan hidup lainnya, secara praktis pragmatis, yang mengakibatkan manusia didunia terjebak pola hidup ekonomi liberal-kapitalistik, sehingga mengakibatkan krisis moral yang parah. Fakta manusia yang bersifat eksploitatif membuktikan kegagalan peran manusia percaya pada Tuhan yang mahakuasa untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan sumber daya alamnya.

5.      Berikan penjelasan menurut Suparlan tiga jenjang pengetahuan, yakni pengetahuan filosofis substansial, pengetahuan ilmiah teoretis dan pengetahuan ilmiah           praktis teknologis. Bagaimana seharusnya hubungan ketiganya?
Jwb :   
a. Pengetahuan filosofis substansial adalah pengetahuan yang mengerti tentang segala yang ada dan yang mungkin tidak ada, baik sebagai objek forma maupun objek materi.
b. Pengetahuan ilmiah teoretis adalah pluralitas pengetahuan yang sikap (pandangan) dilihat dari kebenaran
c. Pengetahuan ilmiah praktis teknologis : adalah pengetahuan yang dilihat dari sikap kebenaran, secara praktis dan memiliki kemajuan teknologi.

Contoh:
Makanan (menurut Suparlan) Kita lihat didalam makanan terkandung nilai filosofis, yaitu kesehatannya, nilai ilmiah-teoretis ,yaitu kelengkapan gizi,dan nilai ilmiah-praktis-teknologi,yaitu  pluralitas makanan dalam jenis, bentuk dan cenderung bersangkutan dengan rasa nikmat.
Keterkaitan dari ketiga tingkatan berfikir yang paling ideal adalah pengetahuan ilmiah  praktis teknologi karena ketiga unsur sudah diperoleh dalam memilih makanan yaitu kesehatannya,gizinya,dan rasanya yang dilihat dari segi ilmiahnya, mudah/praktis diperoleh dan dilihat dari kemajuan teknologi.

6. Bandingkan antara Filsafat Ilmu Pengetahuan (philosophy of scientific knowledge) dengan Filsafat Ilmu (philosophy of Science) dan apa kaitannya dengan pergeseran kualitatif spiritual menjadi kuantitatif materialistik.
Jwb :   
Filsafat ilmu pengetahuan adalah filsafat yang materinya beberapa ilmu pengetahuan dalam berbagai jenis, bentuk dan sifat meliputi pluralitas ilmu pengetahuan berupa hakikat ilmu pengetahuan. Adapun jenis-jenis llmu pengetahuan menurut obyeknya dapat diklasifikasikan ke dalam ilmu pengetahuan diantaranya Ilmu pengetahuan humaniora dengan materi manusia, Ilmu pengetahuan social dengan materi Sosiolog Secara khusus, Suparlan Suhartono pada halaman 84 mengemukakan tentang  perbedaan makna antara ilmu dan pengetahuan.
Dengan mengambil rujukan dari Webster’s Dictionary, Suparlan menjelaskan bahwa pengetahuan adalah sesuatu yang menjelaskan tentang adanya sesuatu hal yang diperoleh secara biasa atau sehari-sehari melalui pengalaman-pengalaman, kesadaran, informasi, dsb. Sedangkan ilmu di dalamanya terkandung pengetahuan yang pasti, lebih praktis, sistematis, metodis, ilmiah dan mencakup kebenaran umum mengenai objek studi yang lebih berdifat fisis
 Jadi jika manusia berpedoman pada filsafat ilmu pengetahuan/kebenaran yang  berdasarkan kebenaran dari pengalaman saja tidak akan pernah membawa peradaban arah teknologi yang canggih seperti sekarang ini akan tetapi jika manusia berpedoman  pada filsafat ilmu maka manusia harus bisa membandingkan dengan pengalaman apakah ilmu yang diperoleh dapat membawa manfaat yang baik bagi kehidupan manusia agar ilmu-ilmu yang di gunakan tidak disalah artikan dan disalah gunakan yang akan berujung kepada kehancuran kehidupan yang merubah manusia tidak lagi  pada kualitatif spiritual tetapi sudah menjadi kuantitatif materialistik.


7.Jelaskan apa makna ontologis mendorong spiritual keilmuan, epistemologis mendorong sikap ilmiah, dan aksiologis mendorong moral bertanggungjawab        sebagai jawaban terhadap terjadinya pergeseran nilai ke arah kuantitatif        materialistic
Jwb :   
Ontology adalah pemahaman manusia merupakan ciptaan Tuhan yang pada hakekatnya sebagai abdi penciptanya . filsafat ontologi berusaha membawa manusia untuk berpikir dengan benar tentang sederet pertanyaan seperti: objek apa yang ditelaah, bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut, bagaimana korelasi antara objek tersebut dengan daya tangkap manusia seperti berpikir, merasa, dan mengindra yang menghasilkan ilmu. Ontologi adalah dasar untuk mengklasifikasi pengetahuan dan sekaligus bidang-bidangnya. Dari inilah, filsafat ontologis berupaya mendorong spritual keilmuan.
Epistimologi adalah pertumbuhan serta perkembangan manusia dalam hal memperoleh pengetahuan yang berjalan secara berjenjang dan bertahap melalui  pengembangan potensi, pengalaman dengan lingkungan serta bimbingan dan ajaran dari Tuhan. hal-hal apa yang harus diperhatikan agar mendapatkan pengetahuan yang  benar yaitu apa yang disebut kebenaran itu sendiri kriterianya, caranya, tekniknya, dan sarana yang membantu dalam mendapatkan pengetahuan berupa ilmu. Epistemologi berusaha membawa manusia bertindak dengan benar dalam mencari kebenaran ilmu pengetahuan.
Dari tindakan yang benar tersebut akan mendorong menjadi manusia bermoral yang bertanggung jawab agar tidak bergesernya ke arah kuantitatif materialistic aksiologis menyangkut nilai-nilai yang baik atau bagus. aksiologi memperjelas kegunaan ilmu pengetahuan, kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral, penentuan objek dan metode yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral, korelasi antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral. Aksiologis berusaha membawa manusia hidup dengan benar dalam memaknai kebenaran ilmu pengetahuan. Dengan kebenaran yang esensi ini akan menjauhkan manusia dari sifat kuantitatif materialistic.
8. Apa maksudnya manusia semakin jauh dari asal mula dan tujuan hidupnya,          sehingga semakin jauh dari dari nilai-nilai primer substansial bagi kesehatan         dan keberadaannya sendiri sebagai manusia. Jika demikian bagaimana    seharusnya kehidupan manusia?
Jwb :
Daya cipta, rasa dan karya manusia akan mengrahkan untuk memahami eksistensi awal darimana berasal segala sesuatu termasuk dirinya. Meskipun manusia mengerti akan asal mula keberadaan dan tujuan hidupnya akan tetapi ternyata pengertian ini  belum terbukti kebenarannya dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Manusia tetap saja diliputi ketidaktahuan. Secara gamblang manusia teidak pernah tahu dari mana  berasal dan mau kemana ia pergi. Manusia sangat mengerti tentang hidup tetapi sering  begitu bodoh tentang kehidupannya.
Diantaranya manusia harus mengedepankan yang bersifat utama yang terbagi menjadi beberapa bagian yang penting. Dimana sebagai contoh adalah kesehatan yang penting adalah kesehatan mengenai makanan  bukan akan sekedar kenyang dan enak saja.itulah sebenarnya yang seharusnya terjadi dalam kehidupan manusia agar mengedepankan substansial dan primer dalam keberadaan nya sendiri sebagai yang manusia
9.Jelaskan makna bahwa karena filsafat, maka suatu mahluk bisa menjadi     manusia, dan karena manusia, maka pastilah berfilsafat. Filsafat menjadi ciri khas manusia.
Jwb :
Dari berkat daya psikis cipta, rasa dan karsanya manusia bisa mengetahui dan juga mengetahui dalam keadaan yang tidak mengetahui. Dengan potensi akal pikiran, manusia mengatasi persoalan kehidupan secara matematism menurut penalaran deduktif dan induktif. Dengan potensi rasa, manusia mengatasi persoalan kehidupan dengan pendekatan esterik menurut azas perimbangan. Dengan potensi karsa, manusia mengatasi persoalan kehidupannya dengan pendekatan perilaku menurut azas-azas etika. Berdasarkan kenyataan yang ada pada diri manusia yaitu kepastian mengenai ketidaktahuan maka manusia terus menerus mencari keterangan atas ketidaktahuannya itu.
Dari keterangan-keterangan yang diperoleh manusia menyusun suatu sistematika integral dan konsisten sehingga bisa dijadikan sebuah pandangan yang dapat memperjelas dasar dan tujuan keberadaan manusia yang beragam. Tetapi dalam keberagaman manusia filsafat hidup subur dan aktualisasi. Makanya dapat ditarik kesimpulan bahwa karena filsafat suatu mahluk bisa menjadi manusia, karena manusia pastilah berfilsafat kemudian filsafat menjadi ciri khas manusia.
10. Jelaskan adanya dua pandangan pokok tentang ketertiban dan keteraturan         alam    yakni aliran atomisme dan aliran organisme. Seperti apa hubungannya          dengan Causa Prima. Beri komentar anda tentang dua pandangan pokok ini.
Jwb :  
Aliran atomisme adalah pendapat bahwa alam semesta ini tersusun atas atom-atom yang saling berhubungan secara mekanik dan menentukan bagi adanya ketertiban dan keteraturan alam semesta. Aliran organisme adalah pendapat yang mamandang alam semesta ini lah yang membentuk bagian-bagian sehingga keseluruhan itu sendiri yang menentukan ada tidaknya sebuah ketertiban dan keteraturan untuk alam. Kaitan dengan causa prima antara dua pendapat ini sangat erat.
Dimana pendapat atomisme bahwa alam semesta diciptakan oleh causa primanya dari sesuatu yang kecil dan menjadi alam semesta yang besar sedangkan dari asal muasal pendapat organisme adalah alam semesta sudah tercipa oleh causa primanya dan baru bagian- bagian yang hidup didalamnya diciptakan. Menurut hemat saya bahwa alam semesta dalam kacamata menurut kualitatif spriritual memang seyogianya telah diciptakan oleh causa prima sebelumnya.
Dimana manusia belum ada. Sesuai dengan pendapat aliran organisme. Akan tetapi penciptaan manusia tidak bisa disamakan dengan penciptaan alam semesta karena manusia tercipta dari segumpal darah saja mulanya dan kemuadian menjadi manusia yang utuh sesungguhnya. Dan menjadi bagian dari alam semesta untuk mengikuti aturan causa  prima dan bersahabat dengan alam semesta.
11.  Apa maksudnya karakteristik berfikir fisafat menurut Jujun Suryasumantri
Jwb :   
Filsafat merupakan langkah awal untuk mengetahui segala pengetahuan.Semua ilmu baik ilmu alam maupun ilmu soaial, bertolak dari pengembangannya bermula sebagai filsafat. Sekiranya kita sadar bahwa filsafat adalah marinir bukan pionir karena bukan pengetahuan yang bersifat merinci.
Menyeluruh : tidak puas mengenali ilmu hanya dari segi pandang ilmu itu   sendiri.
Mendasar : tidak percaya begitu saja bahwa ilmu itu benar.
Spekulatif : mencurigai atau memilih buah pikir yang dapat kita andalkan.
12.  Jelaskan sajak seorang profesor dalam buku Jujun yang mengatakan: What is a man? What is? What? – h. 25.
Jwb :  
Maksudnya : Semula fisuf mempelajari tentang apa sebenarnya manusia itu. Kemudian mempelajari apa sebenarnya kehidupan.Akhirnya filsuf mengatakan ”what ” tentang yang ditanyakan kepadanya setelah dia tidak tertarik mendengarkan uraian panjang lebar yang tidak ilmiah. Bagi dia semua itu GIGO(Garbage In, Garbage Out/ Sampah yang masuk, sampah yang keluar) Filsuf hanya maumendengarkan kalau uraian tersebut ilmiah
13.  Berikan penjelasan singkat model ilmiah dalam buku Jujun, h. 129.
Jwb :
Metode Ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu didapat dari metode ilmiah. Tidak semua pengetahuan disebut ilmu sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat tertentu.
Syarat yang harus dipenuhi agar pengetahuan dapat disebut ilmu tercantum dalam apa yang dinamakan dengan metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerjanya pikiran, sehingga pengetahuan yang dihasilkan mempunyai karakteristik tertentu yang diminta oleh pengetahuan ilmiah, yaitu sifat rasional dan teruji yang memungkinkan tubuh pengetahuan yang disusun merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
Dalam hal ini metode ilmiah mencoba menggabungkan cara berpikir deduktif dan induktif dalam membangun tubuh pengetahuannya. Proses kegiatan ilmiah menurut Ritchie Calder dimulai ketika manusia mengamati sesuatu. Sehingga, karena masalah ini berasal dari dunia empiris, maka proses berpikir tersebut diarahkan pada pengamatan objek yang bersangkutan yang bereksistensi dalam dunia empiris pula.
Karena masalah yang dihadapinya adalah nyata maka ilmu mencari jawaban pada dunia yang nyata pula. Ilmu dimulai dengan fakta dan diakhiri dengan fakta pula, apapun juga teori yang menjembataninya (Einstein).
Teori merupakan suatu abstraksi intelektual dimana pendekatan secara secara rasional digabungkan dengan pengalaman empiris. Artinya teori ilmu merupakan suatu penjelasan rasional yang berkesesuaian dengan objek yang dijelaskannya. Adapun tahapan dalam kegiatan ilmiah, yaitu:

1.Perumusan Masalah
2.Penyusunan kerangka berpikir
3.Perumusan hipotesis
4.Pengujian hipotesis
5.Penarikan kesimpulan.
14.  Apa yang dimaksud dengan sarana berfikir ilmiah menurut Jujun?
Jwb :
Yang dimaksud dengan sarana berfikir ilmiah menurut Jujun aalah Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik, maka diperlukan sarana yang berupa bahasa, logika, matematika dam statistika.
1.Bahasa
Keunikan manusia sebenarnya bukan terletak pada kemampuan berpikirnya melainkan terletak pada kemampuan berbahasanya. Tanpa bahasa maka kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur tidak mungkin dilakukan, tanpa kemampuan berbahasa manusia tidak menungkin mengembangkan kebudayaannya, selanjutnya tidak dapat mengkomunikasikan pengetahuan kepada orang lain.
Jika kita berbicara maka hakikat informasi yang kita sampaikan mengandung unsur emotif, demikian jika kita menyampaikan perasaan maka ekspresi itu mengandung unsur informatif. Bahasa mengkomunikasikan tiga hal yakni buah pikiran, perasaan dan sikap
2. Matematika
Matematika
merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang kita sampaikan, lambang dari matematika bersifat artifisialis, mempunyai arti jika diberikan sebuah makna kepadanya. Matematika bersifat kuantitatif dan sebagai sarana berpikir deduktif.
3. Statistika
Peluang yang merupakan dasar dari teori statistika, merupakan konsep baru yang tidak dikenal dalam pemikiran Yunani Kuno,Romawi dan bahkan Eropa dalam abad pertengahan. Teori mengenai kombinasi bilangan sudah terdapat dalam aljabar yang dikembangkan sarjana Muslim namun bukan dalam lingkup teori peluang.
Konsep statistika sering dikaitkan dengan distribusi variabel yang ditelaah dalam suatu populasi tertentu. Statistika memberikan cara untuk dapat menaruk kesimpulan yang bersifat umum dengan jalan mengamati hanya sebagian dari populasi yang bersangkutan. Statistika mampu memberikan secara kuantitatif tingkat ketelitian dari kesimpulan yang ditarik tersebut.
Statistika juga memberikan kemampuan kepada kita untuk mengetahui apakah suatu hubungan kausalita antara dua faktor atau lebih bersifat kebetuln atau memang benar-benar terkait dalam suatu hubungan yang bersifat empiris.

15.  Apa maksudnya semboyan ilmiah yang mengatakan: Yakinkan secara logis dengan kerangka teoretis ilmiah dan buktikan secara empiris dengan pengumpulan fakta yang relevan, h. 318
Jwb :
Kutipan tersebut mengandung maksud tentang hakikat peneliti yang seharusnya dilakukan. Seorang ilmuwan boleh tidak menerima hasil penelitian jika kerangka teoretis dalam pengajuan hipotesisnya belum meyakinkan.

1 komentar:

  1. How to Play Baccarat | The Best and Worst
    Learn how to play Baccarat right away. Learn หารายได้เสริม how to play Baccarat right 메리트 카지노 away, and learn how to play. 바카라

    BalasHapus